5 KEMATIAN MISTERIUS AGEN MATA-MATA

Russia adalah salah satu negara adidaya yang disegani oleh dunia. Tahun 2018 ini, Russia menjadi tuan rumah Fifa World Cup 2018 pada bulan Juni mendatang. Namun, ditengah sibuknya persiapan tersebut, Inggris justru mengancam akan memundurkan diri dari gelaran akbar pesta sepakbola tersebut. Kenapa sih Inggris bisa berbuat demikian? Presiden FA, PAngeran Williams, dipastikan tidak akan berangkat ke Russia. Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan akan mengusir 23 diplomat Russia. Sebenarnya apa yang sedang terjadi diantara Inggris dan Russia?

Ketegangan antara Inggris dan Russia bermula saat Sergei Skripal, seorang agen mata-mata Russia yang membelot di racun di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Salisbury, Inggris. Hal ini memicu kemarahan Theresa May, Perdana Menteri Inggris. Bukan semata hanya aksi kriminal saja, aksi ini dianggap sebagai ancaman terhadap Inggris dan warga-warga tidak bersalah di Inggris. Russia membantah tuduhan atas terlibat percobaan pembunuhan Sergei Skripal.

Namun, Russia telah terbukti berulang kali terlibat dalam beberapa kasus kematian agen mata-mata di Inggris. Siapa sajakah mereka? Bagaimana kisahnya? Berikut adalah 5 kasus kematian agen mata-mata menurut Mas Jange.

1. Igor Ponomarev

Tahun 2006 yang lalu, ia ditemukan tewas dimalam saat akan bertemu dengan Marius Karamela yang sedang menyelidiki dugaan korupsi intelijen Russia di Italia. Ponomarev mengaku kehausan dan menghabiskan 3 liter air. Kematian Igor Ponomarev diduga kuat karena diracun, namun sayang usaha otopsi tidak dapat dilakukan karena jasadnya sudah terlanjur dibawa ke Russia

2. Alexander Litvinenko

Setelah Igor Ponomarev ditemukan tewas tahun 2006 lalu, selang 2 hari kemudian Alexander Litvinenko ditemukan tewas tewas setelah diracun menggunakan racun zat radioaktif polonium 210 dalam cangkir teh minumannya. Alexander Litvinenko melarikan diri ke Inggris, setelah dirinya kerap mengkritik presiden Russia, Vladimir Putin. Penyidikan resmi yang dilakukan di Inggris menyimpulkan bahwa Alexander Litvinenko dibunuh atas persetujuan presiden Putin. Namun, Russia membantah terlibat dalam pembunuhan Alexander Litvinenko.

3. Robbie Curtis

Robbie Curtis adalah teman Paul Castle. Robbie Curtis diduga tewas karena bunuh diri pada tahun 2012 lalu.Namun, badan intelijen Amerika Serikat memiliki pendapat yang lain. badan intelijen Amerika Serikat berpendapat bahwa Robbie Curtis bukan bunuh diri, melainkan didorong untuk melakukan bunuh diri oleh Russia.

4. Boris Berezovsky

Boris Berezovsky merupakan seorang konglomerat, sekaligus kritikus presiden Russia, Vladimir Putin. Ia ditemukan tewas di kediamannya di Inggris tahun 2013 yang lalu dalam keadaan gantung diri. Otopsi yang dilakukan polisi tidak ditemukan bukti-bukti kasar seperti diracun, sehingga Borris Berezovsky diyakini tewas karena bunuh diri. Namun, rekan-rekan Berezovsky meragukan hal tersebut. Mereka meyakini bahwa Berezovsky tewas karena badan keamanan atau kelompok mafia Russia.

5. Gareth Williams

Gareth Williams adalah seorang agen mata-mata di Inggris. Ia ditemukan tewas di dalam apartement-nya. Ia ditemukan tewas di dalam tas jinjing di bak mandi kering. Gareth Williams dikenal seorang yang pintar matematika dan ahli dalam membongkar kode-kode rahasia di dunia spionase. Teka-teki membingungkan muncul saat kematian Gareth Williams. Apartement-nya tampak bersih dan rapi tidak ada tanda-tanda pemaksaan masuk oleh orang asing. Namun, sebelum kematian Garet Williams ada dua orang yang mengunjunginya. Kedua orang tersebut masih misteri identitasnya. Tidak ada jejak-jejak DNA di apartement Gareth Williams sehingga membuat penyebab kematian Gareth Williams tidak pernah terungkap.

Nah, demikian kasus kematian yang melibatkan agen mata-mata menurut Mas Jange. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan teman-teman. Jangan lupa untuk follow blog Mas Jange untuk mendapatkan artikel terbaru.